Sederet Sentimen Negatif Tarik IHSG Terus Merosot


Sederet Sentimen Negatif Tarik IHSG Terus Merosot

 JawaPos.com – Pasar saham Indonesia kembali merosot dalam beberapa hari terakhir, bahkan meninggalkan level 6.000. Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menguat pada pembukaan perdagangan pagi tadi di level 6.010, namun belum memasuki akhir sesi I sudah kembali ke level 5.925 pada pukul 10.30 WIB.

Pada pembukaan perdagangan tadi pagi sebanyak 211 emiten menguat, 163 emiten melemah dan 108 emiten stagnan. Mayoritas investor asing dominan membeli saham dengan nilai pembelian nett sebesar Rp42,06 miliar dengan volume 877.200 lot.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, terdapat banyak sentimen yang mempengaruhi pelemahan IHSG, dari sentimen domestik hingga sentimen geopolitik global.

Menurutnya, dari sentimen dalam negeri, perpanjangan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibukota Jakarta dan beberapa daerah lainnya sangat mengganggu aktivitas perekonomian tanah air.

“Perpanjangan PSBB di DKI dan beberapa propensi berpotensi mengganggu perekonomi Nasional,” ujarnya saat dihubungi oleh JawaPos.com, Jumat (29/1).

Kemudian, adanya kasus pemeriksaan BPJS ketenagakerjaan yang didasari oleh adanya unrealized loss investasi dari pengelolaan dana jaminan sosial oleh Kejaksaan Agung. Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar menjabarkan bahwa pihaknya memperoleh data, nilai unrealized loss BPJS Ketenagakerjaan per 31 Desember 2020 sebesar Rp 24 triliun. Namun, nilainya telah menurun pada 14 Januari 2021 menjadi Rp 13 triliun seiring pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Berdasarkan catatan BPJS Ketenagakerjaan per 31 Desember 2020, sebanyak 64 persen investasi ditempatkan di surat utang, 17 persen di saham, 10 persen deposito, 8 persen reksadana, dan 1 persen investasi langsung. Artinya terdapat sekitar 25 persen dana yang berada di pasar modal, melalui saham dan reksadana.

Total dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan pada awal 2021 adalah sebesar Rp 494,06 triliun, maka nilai investasinya di saham berkisar Rp 84 triliun dan penempatan di reksadana sekitar Rp39 triliun.

Menurut Hans Kwee pengaruh kasus BPJS Ketenagakerjaan terhadap IHSG lumayan besar karena karena para investor memandang kasus tersebut merupakan kasus yang besar.

“Lumayan karena ada kekawatiran pelaku pasar kasusnya besar yang mengkawatirkan pemegang unit reksadana,” ucapnya.

Sementara, sentimen global yang menyebabkan IHSG ikut terpeleset diantaranya, kemungkinan tertundanya paket stimulus fiskal Biden 4 sampai 6 pekan akibat perbedaan partai demokrat dan republik di senat Amerika Serikat (AS).

Kemudian, bank sentral AS The Fed tidak merubah kebijakannya. Tapi pernyataan pemulihan ekonomi sangat tergantung vaksinasi. Namun, proses vaksinasi sendiri prosesnya lambat sehingga berpengaruh pada aktivitas perekonomian.

Disisi lain, kasus Covid-19 masih terus naik baik di AS, Eropa maupun Indonesia. Kasus melonjaknya penukaran di Indonesia yang tembus mencapai angka 1 juta membuat pelaku pasar sangat berhati-hati.

Adapun sentimen lainnya yang menarik IHSG ke zona merah yaitu, polimik perusahaan vaksin (AstraZeneca) dengan Uni Eropa terkait ketersediaan vaksin, valuasi saham AS yang terlalu tinggi, laporan keuangan AS yang keluar jelek, transaksi margin nasabah ritel, serta aktifitas pemain ritel di AS.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/29/01/2021/sederet-sentimen-negatif-tarik-ihsg-terus-merosot/

Share:

Jika BPJS Ketenagakerjaan Keluar dari Pasar Modal, Ini yang Terjadi


Jika BPJS Ketenagakerjaan Keluar dari Pasar Modal, Ini yang Terjadi

JawaPos.com – Penyidikan yang dilakukan Kejaksaan Agung (Kejagung) RI terhadap BPJS Ketenagakerjaan mendapat sorotan dari berbagai pihak. Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar mengatakan, pihaknya memandang tidak ada unsur kerugian pada BPJS Ketenagakerjaan selain perkara unrealized loss.

“Jika yang dipermasalahkan Kejagung RI perkara unrealized loss, maka hal tersebut tidak bisa dipidanakan, karena itu mekanisme pasar,” ujar Timboel dalam keterangannya yang diterima oleh JawaPos.com, Jumat (29/1).

Menurutnya, unrealized loss menyebabkan saham-saham yang merupakan saham kategori unggulan dan sehat yang berada pada LQ45 mengalami koreksi saat pandemi.

“Apalagi jika unrealized loss disebabkan saham-saham yang merupakan saham kategori LQ45 yang mengalami koreksi saat pandemi, bukan saham gorengan seperti Jiwasraya,” ucapnya.

Timboel melanjutkan, banyak yang mengambil kesimpulan bahwa kasus BPJS Ketenagakerjaan seolah-olah ada kaitannya seperti pada kasus Jiwasraya. Padahal, keduanya disebutnya tidak ada kesamaan sama sekali.

“Semua saham pasti mengalami unrealized loss, dan tidak ada orang di dunia ini yang bisa memprediksi saham itu stabil atau tidak. Karena semua tergantung kondisi pasar dan market,” jelasnya.

Timboel menambahkan, yang dilakukan oleh BPJS Ketemagakerjaa sudah sesuai dengan aturan baku sebuah lembaga hukum publik yang sudah diatur undang-undang. “Kalaupun terjadi unrealized loss, itu belum tentu sebuah kerugian dan tidak bisa dipidanakan,” imbuhnya.

Jika dampak dari penyidikan ini sampai membuat BPJS Ketenagakerjaan melakukan penarikan investasi di saham, Timboel mengungkapkan akan berimbas negatif terhadap perkembangan pasar modal Indonesia. Dirinya meyakini, IHSG akan turun dan sangat mengganggu perekonomian Indonesia.

“Siapa yang bisa menggantikan dana sekitar Rp 150 triliun. Ini akan menjadi permasalahan secara makro ekonomi negara,” terangnya.

Apalagi, kata Timboel, BPJS Ketenagakejaan berinvestasi ke saham-saham emiten. Artinya, BPJAMSOSTEK membantu dalam memajukan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sangat berdampak para perekonomian negara.

“Kalau ditarik itu uang oleh BPJAMSOSTEK, bisa runtuh itu perusahaan plat merah,” pungkasnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee yang mengatakan bahwa kasus kerugian BPJS Ketenagakerjaan merupakan imbas dari penurunan keuntungan investasi di pasar modal.

“Setahu saya BPJS Ketenagakerjaan relatif bersih dan kerugian karena pasar yang turun,” ucapnya kepada JawaPos.com.

Hans Kwee mengatakan, kasus BPJS Ketenagakerjaan berpengaruh pada pemegang investasi reksadana. Sebab, jika BPJS Ketenagakerjaan melakukan penarikan dana di pasar modal IHSG akan anjlok secara signifikan.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/29/01/2021/jika-bpjs-ketenagakerjaan-keluar-dari-pasar-modal-ini-yang-terjadi/

Share:

Sepanjang 2020, BRI Telah Salurkan Kredit Sebesar Rp 938,37 Triliun

Sepanjang 2020, BRI Telah Salurkan Kredit Sebesar Rp 938,37 Triliun


 JawaPos.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencatat capaian positif di tengah pandemi Covid-19. Hingga akhir Desember 2020, BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 938,37 triliun atau tumbuh 3,89 persen year on year.

“Angka ini jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit nasional di tahun 2020 yang diperkirakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berada di kisaran minus 1 hingga 2 persen,” kata Direktur Utama BRI Sunarso pada acara Pemaparan Kinerja BRI Kuartal IV 2020 di Jakarta, Jumat (29/1).

Menurutnya, pihaknya telah melewati tahun terberat dengan pertumbuhan positif berkat strategi yang fokus pada penyelamatan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta menjadi mitra utama pemerintah dalam mendukung keberhasilan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sebab, BRI berkontribusi lebih dari 60 persen dalam setiap program PEN yang memberi dampak positif tidak hanya bagi nasabah namun juga bagi perekonomian Indonesia.

“Krisis yang kita alami saat ini adalah krisis yang terberat apabila dibandingkan dengan krisis sebelumnya. Peran BRI menjalankan counter cyclical melalui fungsi agent of development terlihat dari penyaluran kredit yang tetap tumbuh positif meskipun ekonomi nasional terkontraksi,” ungkapnya.

Sunarso memaparkan, kredit mikro BRI tumbuh double digit sebesar 14,18 persen, kredit kecil dan menengah tumbuh 3,88 persen dan kredit konsumer tumbuh 2,26 persen. Kinerja positif tersebut berdampak pada peningkatan porsi atau portofolio kredit UMKM BRI yang menyentuh angka 82,13 persen dari total seluruh kredit BRI.

“Tantangannya sekarang adalah mencari sumber pertumbuhan baru. Strateginya yakni BRI akan fokus di dua area, pertama, yang existing kita naik kelaskan. Kedua, cari sumber pertumbuhan baru, yaitu mencari yang lebih kecil daripada mikro,” imbuhnya.

Pertumbuhan kredit BRI Group mampu diiringi dengan perbaikan kualitas kredit yang sehat dan terjaga, Hal ini ditunjukkan dengan rasio NPL BRI Group yang tercatat 2,99 persen dengan NPL Coverage mencapai 237,73 persen.

“Besarnya pencadangan ini merupakan bentuk strategi perseroan untuk menjaga kinerjanya agar terus tumbuh secara sustainable melalui penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik,” ucapnya.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh sebesar 9,78 persen menjadi sebesar Rp 1.121,10 triliun, dengan komposisi dana murah (CASA) mencapai 59,67 persen.
Kuatnya fundamental membuat perseroan mencatatkan laba sebesar Rp 18,66 triliun atau meningkat sebesar 14,02 persen (QoQ) jika dibandingkan dengan kuartal III tahun 2020 dan aset mencapai Rp 1.511,81 triliun pada akhir Desember 2020.

“Kondisi permodalan BRI Group pun semakin kuat dengan CAR berada di level 21,17 persen,” pungkasnya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/29/01/2021/sepanjang-2020-bri-telah-salurkan-kredit-sebesar-rp-93837-triliun/

Share:

Banyak Kebijakan KKP yang Langgar Semangat Konservasi, Salah Satunya Ekspor Karang


FOTO: Permintaan Lobster Air Tawar Mulai Ramai


 Liputan6.com, Jakarta - Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) masih jauh dari harapan. Banyak kebijakan yang telah disepakati terkait konservasi yang ternyata dilanggar. Beberapa kebijakan tersebut adalah ekspor benih lobster (benur) dan batu karang

Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI Dedi Mulyadi menjelaskan, kebijakan ekspor benih lobster bertentangan dengan prinsip konservasi. Tak hanya benur, kementerian yang dipimpin Sakti Wahyu Trenggono ini bahkan berencana melakukan ekspor batu karang ke luar negeri.

"Dari kebijakan itu (ekspor benur) saya tidak sepakat, karena bagi saya itu bertentangan dengan prinsip konservasi. Masalah berikutnya juga ada rencana ekspor batu karang yang biasa disimpan di akuarium, saya menolak itu," kata Dedi dalam diskusi daring bertajuk: Masyarakat bahari, Pandemi Covid-19 dan Ancaman Peramampasan Ruang Hidup, Jakarta, Kamis (28/1/2021).

Dedi mengatakan seharusnya laut dijadikan sebagai area konservasi dengan fungsi ekonomi. Bukan sebaliknya, fungsi ekonomi dalam aktivitas konservasi.

Selain itu, dia menilai pengelolan laut masih belum terintegrasi dengan baik. Banyak aturan tumpang tindih antar kementerian. Semisal yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam menentukan jalur tangkap ikan. Dalam kebijakan ini ternyata bertentangan dengan kebijakan kementerian lain yang melakukan aktivitas pertambangan di laut.

"Lagi-lagi ini bertentangan dengan pengelolaan tambang yang dikelola BUMN, PT Timah yang mendapat izin usaha dari Kementerian ESDM," kata dia.

Sehingga dia menilai, program kelautan tidak bisa dikerjakan secara masing-masing. Tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sebab pada akhirnya setiap kementerian memiliki program dan kebijakan sendiri.

"Masalah kita ini program kelautan ini tidak berdiri sendiri, setiap kementerian ini punya kebijakan masing-masing yang kadang sering bertentangan," kata dia.

Dedi menambahkan, kondisi ini terjadi karena banyak pelaku usaha yang duduk sebagai pimpinan dan berperan dalam pengambilan keputusan. " Itu karena dunia usaha banyak sekali yang tumbuh sebagai para pengambik keputusan. Ini PR besar," kata dia.

KKP dan BI Replikasi Pembangunan Coral Garden Bali di Lombok

Drone Photography


Sebelumnya, pasca pelaksanaan kegiatan pembangunan kebun karang (Indonesia Coral Reef Garden/ICRG) di Bali pada Oktober - Desember 2020, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) dan Bank Indonesia (BI) melakukan replikasi ICRG di perairan Gili Meno Lombok Utara. Proses replikasi ini didukung oleh Komunitas Penyelam Nusa Tenggara Barat (Kapela NTB).

Tema desain yang diambil adalah desain patung garuda dilengkapi struktur fishdome dan hexagonal/spider web. Hal ini juga replikasi tema yang terdapat di Nusa Dua, Bali

ICRG di Bali melibatkan lebih dari 10 ribu orang dan menghasilkan struktur karang buatan lebih dari 95 Ribu unit di 5 lokasi yaitu Nusa Dua, Pandawa, Sanur, Serangan dan Buleleng.

Dirjen PRL, Tb. Haeru Rahayu menyebutkan kegiatan ini merupakan kolaborasi antara KKP, BI serta masyarakat setempat. Meski belum semasif di Nusa Dua, kebun karang yang dikembangkan di Lombok Utara menjadi Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) melalui Bank Indonesia Cabang NTB.

“PSBI telah membangun kebun karang dengan struktur garuda 1 unit, fishdome 8 unit, dan hexagonal/spider web 100 unit. Selain itu juga dibuat mooring buoy sebanyak 4 unit dengan 20 buah pemberat sebagai penanda lokasi kebun karang” ungkap Tebe dalam keterangan tertulis pada Rabu (27/1/2021).

Lebih lanjut, Tebe menjelaskan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, diberikan juga sarana bantuan berupa 1 unit kompresor bauer junior II dan kamera under water untuk membantu kelompok pengawasan. Ini sekaligus melengkapi bantuan yang diberikan KKP kepada Kapela NTB berupa alat selam dan tabung sebanyak 8 unit pada 2019.

Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan, Miftahul Huda, menambahkan replikasi ICRG Bali menunjukkan bahwa ICRG membawa pesan positif bagi pelestarian ekosistem karang, atraksi wisata bahari baru dan dampak pada peningkatan pendapatan masyarakat di masa pandemi.

“Atraksi wisata patung garuda di Lombok Utara ini menarik banyak wisatawan untuk terlibat dalam pemeliharaan dan menjadi lokasi swafoto, sehingga menghidupkan aktivitas wisata baru di Lombok Utara” pungkasnya.

sumber:https://www.liputan6.com/bisnis/read/4469452/banyak-kebijakan-kkp-yang-langgar-semangat-konservasi-salah-satunya-ekspor-karang

Share:

Pemerintah Sudah Bayar Vaksin Sinovac Rp 633,8 Miliar

Pemerintah Sudah Bayar Vaksin Sinovac Rp 633,8 Miliar


 JawaPos.com – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah membayar pembelian vaksin produksi Sinovac yang sebanyak 3 juta dosis pada tahun lalu sebesar Rp 633,8 miliar. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 73 triliun untuk program vaksinasi Covid-19.

Anggaran tersebut terdiri dari sekitar Rp 64 triliun untuk program pengadaan vaksin, dan sekitar 9,1 triliun untuk pelaksanaan vaksinasinya. “Tahun 2020 kemarin sudah anggarkan 3 juta vaksin Sinovac sebesar Rp 633,8 miliar, dibayarkan Desember lalu dan digunakan 2021,” ujarnya saat rapat kerja (raker) bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara virtual, Rabu (27/1).

Selain itu, Sri Mulyani juga mengungkapkan, vaksin yang dibutuhkan Indonesia sebanyak 426,8 juta dosis, dengan kebutuhan untuk satu orang penduduk disuntik dua kali. Proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia sendiri sudah berjalan yang dimulai oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Sri Mulyani memperkirakan, total pengadaan vaksin Covid-19 yang sudah mendapat komitmen ada sebanyak 663,5 juta dosis vaksin. “Total dosis diamankan itu 663 juta vaksin, ini untuk memenuhi vaksinasi gratis,” ucapnya.

Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, pemerintah akan menggunakan dana yang berasal dari sisa anggaran 2020. Jika kurang, pemerintah akan memenuhinya dari refocusing dan realokasi anggaran kementerian/lembaga (K/L) pada 2021.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/27/01/2021/pemerintah-sudah-bayar-vaksin-sinovac-rp-6338-miliar/

Share:

Dari ACT, KAI, hingga BNI, Berikut Daftar Peraih Penghargaan IPRA 2021

Dari ACT, KAI, hingga BNI, Berikut Daftar Peraih Penghargaan IPRA 2021


 JawaPos.com – Peran public relation (PR) kini sangat krusial terhadap semua informasi yang tersedia. Apalagi sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, utilisasi teknologi digital bagi masyarakat untuk mencari informasi kian masif. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia kehumasan.

“Di tahun 2021 ini, dunia humas menghadapi bukan satu tantangan, tapi sepuluh tantangan sekaligus. Sepuluh tantangan kompleksitas dunia praktisi humas,” ujar Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas), Agung Laksamana, dalam keynote speech yang disampaikannya pada acara penghargaan Indonesia Public Relation Award (IPRA) 2021: Navigating the Better Future, beberapa waktu lalu.

Agung membeberkan, selain dari pandemi Covid-19 itu sendiri, tantangan yang dihadapi PR mencakup disrupsi bisnis, lansekap media yang berubah, adanya fake news dan hoaks, adanya fake influencer dan fake followers, serta keberadaan robot journalism dan artificial intelligence (AI). Selain itu, kondisi yang serba mobile juga menjadi tantangan tersendiri. Ada pula soal informasi yang berlebihan, hingga tingkat perhatian audience yang berkurang.

“Robot sudah bisa membuat berita, di Jepang artificial intelligence (AI) sudah bisa menjadi creative director, membuat iklan, dan video musik. Di China, AI sudah menjadi news anchor. Di era 4.0 ini, lalu lintas informasi begitu deras, target audience kita bingung, mana yang kredibel, publik sendiri tidak bisa membedakan,” ungkapnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Founder sekaligus Presiden Komisaris Warta Ekonomi, Fadel Muhammad, IPRA kali ini mengusung tema Navigating For The Best Future. Dalam menentukan pemenang, tim peneliti menggunakan metode media monitoring melalui analisis konten.

Periode sentimen positif yang dinilai dimulai dari Agustus-Desember 2020. Penghargaan ini diberikan kepada 15 sektor industri, antara lain agribisnis, asuransi jiwa, asuransi umum, multifinance, perbankan, dan consumer goods. Sektor lain mencakup ritel, energy, minyak dan gas, properti dan konstruksi, pertambangan, otomotif, transportasi, foundation, serta informasi, teknologi, dan komunikasi.

“Saya ucapkan selamat kepada para pemenang dalam acara penghargaan ini, sekaligus mengapresiasi setinggi-tingginya kiprah dan kontribusinya selama ini melalui dunia public relation,” tegas Fadel.

Berikut peraih penghargaan IPRA 2021 ‘Navigating the Better Future’.

Bank konvensional: BNI, Bank CIMB Niaga, BRI, BTN, Bank Mandiri, Citibank, Bank DBS, Bank Ammar, BTPN, Bank UOB

Bank regional: Bank Aceh Syariah, Bank DKI, BPD Bali, bjb, BPD Jatim, BPD Jatenh, BPD Riau Kepri, BPD Lampung, BPD Kalteng, BPD Sulteng

Asuransi jiwa: Asuransi Cigna, Asuransi Jiwa Generali Indonesia, Bhinneka Life Indonesia, Axa Financial Indonesia, Sun Life Financial Indonesia, Allianz, Asuransi Simas Jiwa, Great Eastern Life Indonesia, BNI Life, Equity Life

Asuransi umum: Asuransi Astra, Asuransi Adira Dinamika, Asuransi Sinar Mas, Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Asuransi Wahana Tata, BRI Asuransi Indonesia

Multifinance: Bussan Auto Finance, BCA Finance, Adira Dinamika Multifinance, Mandiri Utama Finance

Agribisnis: Astra Agro Lestari, Austindo Nusantara Jaya, PTPN III, PTPN IV

Consumer Goods: Indofood Sukses Makmur, Garudafoor Putra Putri Jaya, Nestle Indonesia, Campina

Properti dan konstruksi: PT PP Properti, PTPP, Wijaya Karya, Adhi Commuter Properti, BSD

Consumer Goods/farmasi: Bio Farma, Kimia Farma, Phapros, Indofarma, Dexa Medica, Sido Muncul, Bintang Toedjoe

Pertambangan: Antam, Bukit Asam, KPC, Elnusa

Migas: Pertamina EP, Medco Power Indonesia, Pertamina Lubricants

Energi: PHE, PLN, PGN

Otomotif: Astra International, AHM, Toyota Astra Motor

Transportasi: KAI, Damri

Ritel: Sumber Alfaria Trijaya

IT dan komunikasi: Telkom, Telkomsel, XL Axiata, Gojek, Mitratel, Tani Hub Indonesia

Yayasan: Djarum Foundation, ACT, Tanoto Foundation

Industri dasar dan kimia: Riau Andalan Pulp and Paper, Solusi Bangun Indonesia

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/28/01/2021/dari-act-kai-hingga-bni-berikut-daftar-peraih-penghargaan-ipra-2021/

Share:

Jokowi: Baterai Akan Bawa Indonesia Jadi Penggerak Industri Masa Depan

Jokowi: Baterai Akan Bawa Indonesia Jadi Penggerak Industri Masa Depan


 JawaPos.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berharap industri baterai lithium atau baterai listrik di Indonesia dapat segera beroperasi. Sebab, saat ini pemerintah tengah serius mengembangkan kendaraan listrik dengan menjaring sejumlah investor untuk mengembangkan ekosistem mobil listrik tersebut di tanah air.

Seperti diketahui, beberapa produsen yang tengah mengembangkan industri baterai listrik di Indonesia adalah produsen asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dan LG Chem Ltd asal Korea Selatan (Korsel).

“Ini menjadi sebuah sinyal bahwa Indonesia akan menjadi motor bagi pengembangan industri masa depan yang berpengaruh dan disegani,” ujarnya secara virtual, Rabu (27/1).

Jokowi menjabarkan, pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik ini akan membuat Indonesia menjadi motor bagi pengembangan industri masa depan. Sebab, industri baterai lithium diolah dari kekayaan alam negeri sendiri.

“Industri baterai lithium yang diolah dari kekayaan alam kita sendiri serta sekaligus industri mobil listrik dalam skala besar kita upayakan agar segera beroperasi di negara kita Indonesia,” tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pun telah mengungkapkan Tesla milik Elon Musk juga segera berinvestasi di Indonesia. Selain itu, ada BASF asal Jerman.

Dua produsen baterai listrik raksasa dunia tersebut turut mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri, khususnya baterai listrik.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/27/01/2021/jokowi-baterai-akan-bawa-indonesia-jadi-penggerak-industri-masa-depan/

Share:

Data Perekonomian Membaik, Jokowi Sebut Ekonomi Indonesia Mulai Pulih


Data Perekonomian Membaik, Jokowi Sebut Ekonomi Indonesia Mulai Pulih

 JawaPos.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memaparkan sejumlah sinyal yang menunjukkan perekonomian tanah air sudah mulai pulih dari serangan virus Covid-19. Seperti diketahui, Covid-19 telah menyerang seluruh persendian tatanan kehidupan bukan hanya sektor kesehatan, tetapi juga berdampak ke permasalahan sosial dan perekonomian.

Jokowi menyebut, sinyal pertama terlihat dari Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur yang pada Desember 2020 berada di level 51,3. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan industri mulai ekspansi.

“Kita tahu di Desember 2020 kemarin mencapai angka pada posisi yang kembali normal seperti sebelum Covid yaitu angka 51,3,” ujarnya secara virtual, Rabu (27/1).

Kemudian, lanjutnya, Indeks Kepercayaan Konsumen pada Desember 2020 yang angkanya sebesar 96,5. Angka tersebut pun meningkat dari November 2020 di angka 92.

Selain itu, dari sisi ekspor juga telah menunjukkan perbaikan. Sumbangan ekspor komoditas seperti ekspor nikel dan tembaga pun juga meningkat sangat signifikan. Hal itu merupakan komoditas potensial untuk pengembangan industri lithium baterai.

Terakhir, Jokowi pasar saham tanah air pun ikut bergairah. Sentimen positif yang mewarnai pasar keuangan, baik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi bukti angin segar dan rasa optimisme di kalangan para invesor.

“IHSG yang sudah berada di level di atas 6.000 lagi dan nilai tukar rupiah yang stabil di kisaran kurang lebih Rp 14 ribuan,” ucapnya.

Jokowi menambahkan, apalagi program-program pemulihan ekonomi yang telah memberikan berbagai hasil positif di tahun 2020 akan terus dilanjutkan.

“Perekonomian yang saat ini menunjukkan sedikit perbaikan akan terus kita jaga,” pungkasnya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/27/01/2021/data-perekonomian-membaik-jokowi-sebut-ekonomi-indonesia-mulai-pulih/

Share:

Garuda Tebar Diskon Hingga 60 Persen, Tiket Cuma Rp 720 Ribu

Garuda Tebar Diskon Hingga 60 Persen, Tiket Cuma Rp 720 Ribu


 JawaPos.com – Maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memberikan promo berupa diskon tiket hingga 60 persen serta harga khusus untuk sejumlah rute penerbangan favorit. Hal itu dalam rangka peringatan HUT Ke-72.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, penerbangan tiket diskon hingga 60 persen tersebut diantaranya, rute Jakarta – Denpasar, Jakarta – Yogyakarta, Jakarta – Semarang, Jakarta – Palembang, Jakarta – Surabaya, Jakarta – Malang, Denpasar – Yogyakarta, mulai dari Rp 720 ribu untuk tiket sekali jalan.

“Penawaran tersebut berlaku untuk pembelian tiket pada tanggal 25-31 Januari 2021 dengan periode penerbangan 25 Januari hingga 31 Juli 2021,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (27/1).

Irfan memaparkan, dihadirkannya berbagai penawaran promo khusus seperti diskon tiket dan penawaran khusus layanan penerbangan lainnya pada peringatan hari jadi kali ini juga menjadi bentuk apresiasi kami terhadap seluruh pengguna jasa, yang selalu mendukung perseroan.

“Program promosi khusus Cinta Indonesia ini tentunya kami harapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna jasa yang senantiasa memilih layanan penerbangan yang aman dan nyaman bersama Garuda Indonesia,” tuturnya.

Pada perayaan ulang tahun ini, Garuda Indonesia juga memberikan berbagai penawaran menarik lainnya bagi para pengguna jasa, di antaranya Diskon untuk penerbangan bersama 3 anggota keluarga.

Lalu diskon 20 persen penukaran miles menjadi tiket penerbangan pada tanggal 25-31 Januari 2021 bagi anggota GarudaMiles. Harga spesial Prepaid Baggage sebesar Rp72.000 per kg (belum termasuk pajak 10 persen) bagi penumpang yang membeli paket Prepaid Baggage 5/10/15 kg.

Serta Voucher potongan ongkos kirim dari KirimAja sebesar Rp72.000 untuk pelanggan yang melakukan transaksi pengiriman paket di periode HUT Garuda Indonesia.

Adapun para pengguna jasa bisa mendapatkan penawaran istimewa ini melalui seluruh channel penjualan Garuda Indonesia, yaitu di situs www.garuda-indonesia.com, aplikasi GIA Mobile, kantor penjualan dan Contact Center di nomor 0804 180 7807 atau (021) 2351-9999.

Irfan menambahkan, pihaknya juga memberikan kejutan khusus hadiah ulang tahun berupa voucher diskon tiket bagi 9 penumpang yang beruntung di 7 rute penerbangan domestik dan 2 rute penerbangan internasional.

“Kepercayaan dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia tentunya sangatlah berarti bagi kami. Untuk itu, kami akan senantiasa menjaga kepercayaan tersebut dengan selalu menghadirkan layanan terbaik, karena Anda sangat berarti,” tutupnya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/27/01/2021/garuda-tebar-diskon-hingga-60-persen-tiket-cuma-rp-720-ribu/

Share:

Menhub Minta Pilot Hingga Kenek Bus Juga Dapat Prioritas Vaksin

 Menhub Minta Pilot Hingga Kenek Bus Juga Dapat Prioritas Vaksin


JawaPos.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar para pekerja di bidang transportasi juga diberikan prioritas vaksinasi Covid-19. Sebab, para pekerja dibidang transportasi berinteraksi langsung secara dekat dengan banyak orang.

“Pramugari itu kan dekat sama kita. Baik pilot juga, supir bus, kenek, terus kondektur dan sebagainya itu kami minta. Supir taksi juga kita minta. Mereka memang harus dilakukan,” ujarnya rapat kerja dengan Komisi V, Senin (25/1).

Sehingga, pihaknya mengirim surat pada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar para pekerja di bidang transportasi umum itu bisa segera divaksinasi. “Saya sudah berkirim surat kepada Menteri Kesehatan untuk operator dari pada transportasi ini diberikan prioritas,” ungkapnya.

Selain itu, Budi juga menerapkan GeNose sebagai alat pendeteksi cepat di stasiun kereta api sebagai bentuk peningkatan protokol kesehatan. Alat GeNose dipilih karena memiliki harga yang paling terjangkau dibandingkan seluruh alat pendeteksi Covid-19 yang ada saat ini.

GeNose produk dalam negeri yang seharga Rp 20 ribu dianggap paling pas serta terjangkau untuk penumpang kereta dan bus. “Yang lain dari yang murah sampai yang Rp 1 juta. Nah memang kami laporkan kita akan lakukan bertahap, terutama kami utamakan kereta api,” tuturnya.

Kemenhub sendiri akan diberi kewenangan oleh Gugus Tugas COVID-19 untuk memberikan surat keterangan mengenai penggunaan GeNose di stasiun kereta api. Dia memastikan akan mengeluarkan surat itu sehingga pada 5 Februari 2021, alat GeNose sudah bisa dipergunakan di seluruh stasiun kereta.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/26/01/2021/menhub-minta-pilot-hingga-kenek-bus-juga-dapat-prioritas-vaksin/

Share:

Bantu Beli Vaksin Covid-19, Kemenkeu Tawarkan Obligasi ke Investor EKONOMI

 Bantu Beli Vaksin Covid-19, Kemenkeu Tawarkan Obligasi ke Investor


JawaPos.com – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menerbitkan surat utang atau obligasi negara ritel (ORI) seri 019 atau ORI019 yang ditawarkan secara online. Surat utang ini dapat menjadi alternatif investasi bagi masyarakat di masa pendemi.

Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) mengajak masyarakat turut serta dalam memenuhi anggaran pembiayaan yang tercantum di APBN tahun anggaran 2021. APBN 2021 yang didesain defisit terdapat selisih yang harus ditambal dengan utang atau pembiayaan lantaran penerimaan lebih kecil dibandingkan belanja negara.

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman mengatakan, penerbitan ORI019 ini sebagai bagian dari upaya pemerintah memenuhi target kebutuhan pembiayaan negara di tahun 2021. Hasil dari penerbitan ORI019 ini akan dimanfaatkan untuk beberapa kegiatan prioritas, salah satunya program vaksinasi Covid-19.

Masa penawaran ORI019 dibuka tanggal 25 Januari 2021 pukul 09.00 WIB dan ditutup pada tanggal 18 Februari 2021 pukul 10.00 WIB. Kupon ORI019 ditetapkan 5,57 persen fixed rate atau kupon tetap.

“Untuk upaya penanganan dan pemulihan dampak dari pandemi Covid, salah satunya program vaksinasi yang sedang dicanangkan pemerintah,” ujarnya secara virtual, Senin (25/1).

Sementara, Direktur Surat Utang DJPPR Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengatakan ORI019 sangat cocok untuk para milenial. Sebab, biaya minimal investasi atau pembelian sebesar Rp 1 juta dan maksimalnya Rp 3 miliar.

“ORI019 ini suatu instrumen yang tradeable, ini sangat menarik dengan situasi pandemi masih bisa dijual di secondary market,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, dengan berinvestasi senilai Rp 1 juta rupiah maka para investor sudah mendapatkan imbal hasil sebesar 5,57 persen dari surat utang yang dibeli. Dan akan diterima tanggal 15 setiap bulannya. Adapun tanggal jatuh tempo ORI019 ini ditetapkan tanggal 15 Februari 2024.

Bagi masyarakat yang ingin berinvestasi di ORI019, Deni menyebut bisa langsung menghubungi 26 mitra distribusi penjualan yang terdiri dari 16 perbankan, 4 perusahaan efek, 3 perusahaan efek khusus, dan 3 perusahaan fintech.

Bahkan, menurut Deni, ORI019 sangat cocok untuk para generasi rebahan. Sebab, proses pembeliannya dilakukan secara online sehingga tidak perlu lagi datang ke kantor mitra distribusi. “Tidak perlu keluar rumah bisa berinvestasi melalui gawai,” imbuhnya.

Jika masyarakat yang berminat membeli ORI019 bisa menghubungi 26 mitra distribusi yang telah ditetapkan pemerintah. Sebanyak 26 mitra distribusi tersebut adalah Bank BCA, Bank OCBC NISP, Bank Mandiri, Bank Panin, Bank BNI, Bank Danamon Indonesia, Bank Permata, Bank HSBC Indonesia, Bank BRI, Bank UOB Indonesia.

Selanjutnya, Bank BTN, Bank Commonwealth, Bank Maybank Indonesia, Bank DBS Indonesia, Bank CIMB Niaga, Bank Victoria International.

Ada juga mitra yang berasal dari perusahaan efek seperti PT Trimegah Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas.

Sementara dari perusahaan efek khusus ada PT Bareksa Portal Investasi, PT Star Mercato Capitale (Tanamduit), PT Nusantara Sejahtera Investama (Invisee).

Ada juga perusahaan financial technology peer-to-peer lending sepert PT Investree Radhika Jaya (Investree), PT Lunaria Annua Teknologi (Koinworks), dan PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku).

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/26/01/2021/bantu-beli-vaksin-covid-19-kemenkeu-tawarkan-obligasi-ke-investor/

Share:

Widodo Makmur Unggas Tetapkan Harga IPO Rp 180 per Saham

Widodo Makmur Unggas Tetapkan Harga IPO Rp 180 per Saham


 JawaPos.com – Perusahaan dibidang peternakan PT Widodo Makmur Unggas Tbk menetapkan harga saham perdana melalui skema Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) di angka Rp 180 per lembar saham. Sebagaimana diketahui, Perseroan menawarkan harga IPO antara Rp 142 sampai Rp 200 per lembar saham di pasar primer.

Direktur Utama Ali Mas’adi mengatakan, dalam IPO ini Perseroan mengalokasi penjatahan saham untuk fixed allotment sebanyak 99 persen dan pooling allotment 1 persen. Dalam aksi korporasi ini, proporsi investor yang menyerap yakni investor institusi 69,5 persen dan ritel 30,5 persen.

“Saham IPO kami masih cukup diminati di tengah kondisi pasar yang masih challenging (menantang). Ditambah lagi IPO ini dilakukan pada awal tahun dan investor masih mengamati pergerakan pasar dan kondisi perekonomian di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya, Selasa (26/1).

Menurutnya, seiring dengan market yang di dominasi oleh pemain retail, saat ini diperlukan alokasi retail yang mencukupi dan juga untuk menjaga likuiditas di pasar sekunder. “Sebagai korporasi yang terus tumbuh, Perseroan pun akan terus melebarkan sayap bisnisnya di sektor poultry,” ucapnya.

Ia menyebut, pihaknya juga berupaya menjaga minat investor di pasar sekunder menjadi lebih baik, dengan menurunkan total saham yang dilepas ke publik atau free float dari 35 persen menjadi 15 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

“Kami ingin menjaga performa saham di pasar sekunder tetap berjalan baik dan stabilitas demand terjaga,” jelasnya.

Adapun masa penawaran awal atau bookbuilding telah dilakukan pada 7-13 Januari 2021. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah diperoleh pada tanggal 22 Januari 2021. Selanjutnya penawaran umum dilakukan 25 – 27 Januari 2021. Untuk penjatahan saham pada 29 Januari 2021 dan distribusi saham 1 Februari 2021. Pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 2 Februari 2021.

Sementara, Corporate Finance CIMB Sekuritas, Giovan Sitepu memaparkan, sejauh ini minat investor terhadap saham WMU cukup baik dan respons pasar terbilang masih cukup dinamis di tengah kondisi pandemi Covid-19. Apalagi WMU berada pada sektor bisnis perunggasan yang hingga saat ini masih terus mencatatkan penguatan permintaan akan daging ayam beserta turunannya.

“Responsnya masih cukup positif karena minatnya cukup besar. Kembali lagi kita compare ke kondisi sekarang yang memang masih cukup challenging tapi IPO ini cukup bagus,” kata dia.

Tahun ini, Perseroan mengalokasikan dana investasi sebesar Rp 1,5 triliun dari sebelumnya Rp 1,9 triliun. Alokasi penggunaan dana investasi untuk menambah kapasitas produksi ayam broiler sebanyak 6 juta broiler melalui dua tahap. Pada tahap pertama sebanyak 4 juta broiler di tahun ini dan 2 juta broiler di tahun 2022. Sumber pendanaannya berasal dari kas internal dan sumber lainnya.

Aksi korporasi WMU, menurutnya, tidak berhenti pada IPO saja, Perseroan berencana menerbitkan obligasi di akhir tahun ini untuk mendukung ekspansi WMU.

“Kita ingin laba terjaga dan model bisnis berbasis rumah potong ayam (RPA) akan tetap sesuai perencanaan,” pungkasnya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/26/01/2021/widodo-makmur-unggas-tetapkan-harga-ipo-rp-180-per-saham/

Share:

Gerakan Wakaf di Era Modern, Bisa Kendaraan hingga Surat Berharga

Menyambut Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah, Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan salat Idul Adha di Pendopo Kediaman Dinas Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat pada Jumat pagi (31/7/2020).


Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyatakan, Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) menandai dimulainya transformasi pelaksanaan wakaf yang lebih luas dan modern. Menurut dia, ada dua transformasi, pertama terkait jenis wakaf dan kedua terkait pembenahan tata kelola wakaf.

"Sesuai UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf, harta benda wakaf diperluas tidak hanya benda tidak bergerak seperti tanah dan bangunan, tetapi juga meliputi benda bergerak berupa uang dan benda bergerak selain uang seperti kendaraan, mesin, logam mulia, dan surat berharga syariah," kata Ma'ruf pada acara Peluncuran GNWU dan Brand Ekonomi Syariah yang diselenggarakan secara virtual, Senin (25/01/2021).

Ma'ruf menambahkan, tata kelola pemangku kepentingan wakaf benda bergerak juga dibenahi. Melakui kesempatan ini, pembenahan dimulai dari tata kelola wakaf uang sebagai salah satu bentuk wakaf produktif.

"Pembenahan tata kelola ini diinisiasi oleh KNEKS dan Badan Wakaf Indonesia (BWI)," jelas dia.

Sebagai awal pembenahan, lanjut Ma'ruf, Bank Syariah Mandiri akan bertindak sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKSPWU) dan Mandiri Manajemen Investasi sebagai pengelola dana wakaf yang Produknya dinamakan 'Wakaf Uang Berkah Umat'.

 

Lebih Profesional

Ma'ruf berharap, pembenahan pengelolaan wakaf uang yang lebih profesional dan modern akan mendorong pengerahan secara serentak sumber daya ekonomi. Dia percaya, hal itu nantinya dapat digunakan mendorong investasi dan kegiatan ekonomi di masyarakat.

"Dengan semakin banyak masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan wakaf, diharapkan (wakaf) dapat dikembangkan dalam berbagai program dan kegiatan untuk memberdayakan masyarakat termasuk umat, membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sehingga berdampak pada menurunnya kemiskinan dan ketimpangan," urai Ma'ruf.

Diketahui, pengelolaan wakaf uang perlu didukung dengan diperbanyaknya kanal-kanal penerimaan wakaf uang, terutama dengan mengaktifkan peran Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS –PWU), seperi bank-bank syariah dan lembaga keuangan mikro syariah.

"Lembaga keuangan mikro syariah ini dapat digunakan sebagai tempat penerimaan wakaf uang berbasis masyarakat. Sehingga, keberadaan dan peran aktif lembaga keuangan mikro syariah harus menyebar merata untuk melayani masyarakat yang ingin berwakaf di seluruh Indonesia," dia menandasi.

sumber:https://www.liputan6.com/bisnis/read/4466130/gerakan-wakaf-di-era-modern-bisa-kendaraan-hingga-surat-berharga

Share:

Bolehkah Investor Pemula Berutang untuk Membeli Saham?

 Bolehkah Investor Pemula Berutang untuk Membeli Saham?


jawaPos.com – Fenomena beli saham dengan cara berhutang di masyarakat akhir-akhir ini sering kali terjadi. Banyak masyarakat yang mengambil risiko tinggi demi berharap mendapatkan untung yang besar. Padahal, investasi yang menguntungkan hasil yang besar risikonya juga besar.

Financial educator dan periset Lifepal Aulia Akbar CFP mengatakan, pada umumnya, alasan seseorang berutang karena mereka tidak memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, atau tidak ada dana untuk membeli aset.

“Harapan seseorang membeli saham dengan berutang adalah harga saham yang dibeli dengan dana pinjaman akan naik. Alhasil bunga dari pinjaman dana yang diajukan bisa tertutup dengan keuntungan capital gain yang didapat,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (23/1).

Terkait boleh atau tidaknya seorang investor pemula tertarik berutang demi membeli saham, Aulia memberikan beberapa catatan yang harus diperhatikan oleh para investor.

1. Kenali risiko sistematis dan non-sistematis dalam investasi
Peganglah prinsip high risk high return sebagai investor saham. Kenalilah dua jenis risiko yaitu sistematis dan non-sistematis yang berpotensi Anda alami. Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak bisa dihindarkan dengan cara apapun, bahkan dengan diversifikasi saham atau aset. Beberapa risiko yang tergolong sebagai risiko sistematis adalah, risiko pasar, tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar mata uang, dan risiko politik suatu negara.

Sementara risiko non-sistematis adalah risiko yang masih bisa dimitigasi dengan diversifikasi. Beberapa risiko yang tergolong dalam kategori ini adalah, risiko bisnis, bencana alam, dan lainnya.

Sebab, ketika menambah modal investasi lewat utang, maka risiko dari investasi ini juga makin besar. Ketika berutang, nilai kekayaan Anda akan menyusut.

“Ingatlah bahwasannya nilai kekayaan bersih didapat dari hasil pengurangan total aset dan liabilitas (utang). Sederhananya, utang akan menambah pos liabilitas dalam neraca keuangan Anda. Semakin banyak utang, semakin berkurang pula nilai kekayaan bersih Anda,” jelasnya.

Ketika Anda berhasil menjual saham tersebut dengan keuntungan yang berlipat ganda dan melebihi beban bunga dari utang tertunggak, maka Anda sukses mengakumulasi kekayaan. Keuntungan dari saham yang dijual akan menambah aset lancar Anda. Namun jika hal yang sebaliknya terjadi, maka dalam hal ini investor perlu berhati-hatilah.

“Saat nilai kekayaan bersih Anda minus, maka hal itu menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar utang,” imbuhnya.

2. Investasi saham sejatinya tidak perlu berutang
Investasi saham sejatinya bisa dimulai dengan dana yang minim. Metode cost averaging atau pembelian secara berkala bisa sangat membantu para investor yang memiliki modal minim.

“Anggap saja, Anda membeli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebanyak 1 lot di harga Rp 33 ribu per lembar, lalu di bulan selanjutnya Anda kembali melakukan pembelian dalam jumlah lot yang sama namun harganya sudah naik jadi Rp 34 ribu per lembar. Anda pun akan mendapat rata-rata dari pembelian yang dilakukan setiap bulan,” ungkapnya.

Dengan metode dollar cost averaging, kata dia, dapat melakukan pembelian saham sesuai dengan kondisi keuangan. Anda pun tidak perlu berutang untuk membeli saham. “Ingat baik-baik tujuan Anda membeli saham,” ucapnya.

Trader akan melihat sebuah saham layaknya komoditas yang harganya naik turun. Transaksi yang mereka lakukan umumnya bersifat jangka pendek, bahkan bisa dilakukan hanya dalam jam atau menit. Sementara itu investor menggunakan dananya untuk membeli saham dengan pertimbangan kinerja perusahaan di masa depan.

“Mereka akan menanamkan modalnya dalam kondisi apapun, karena yakin bahwa perusahaan itu memiliki prospek cerah. Di masa yang akan datang, mereka pun akan menjual saham yang dibeli dengan nilai yang tinggi,” tuturnya.

3. Tentukan tujuan pembelian saham.
Apakah ingin berinvestasi untuk tujuan jangka panjang, atau hanya sebatas trading untuk menambah tambahan kas masuk.

Risiko dari trading tentu lebih besar ketimbang investasi karena volatilitas harga saham bergantung pada transaksi investor di pasar modal. Rekomendasi saham yang diberikan pihak sekuritas juga tidak bisa menjamin naik atau turunnya harga sebuah saham.

Bayangkan saja, seorang menggunakan utang untuk modal trading dan harus melakukan cut loss (jual rugi) saham yang dibeli guna meminimalisir kerugian. Maka selain ada penyusutan dalam nilai aset, Anda pun tetap memiliki kewajiban untuk membayar utang.

4. Bolehkah pemula berutang untuk beli saham?
Pada intinya, margin trading adalah fasilitas yang disediakan untuk nasabah atau investor yang ingin membeli saham dalam jumlah yang lebih besar dari yang seharusnya bisa mereka dapat.

Meski berutang bisa memudahkan Anda untuk menambah modal investasi atau trading, namun hal itu memunculkan risiko yang juga besar. Maka alangkah baiknya bagi pemula untuk tidak melakukan hal ini.

Mencari keuntungan dalam jangka pendek lewat investasi saham memang bisa dilakukan, namun risikonya juga cukup tinggi. Bagi mereka yang memiliki modal pas-pasan, alangkah lebih baik untuk berinvestasi dengan metode cost averaging untuk jangka panjang.

Namun, jika tujuannya adalah untuk jangka pendek atau hanya sebatas untuk menambah penghasilan bulanan, carilah sumber pendapatan lain lewat kerja freelance atau berinvestasilah di instrumen rendah risiko atau yang bisa memberikan pendapatan tetap.

Sebelum berinvestasi, tentukanlah terlebih dulu tujuan dari investasi Anda. “Pastikan pula Anda sudah sehat secara finansial dalam artian jika memiliki utang jumlahnya masih wajar, memiliki dana darurat yang sesuai dengan kebutuhan, memiliki ketersediaan aset lancar minimal 15 persen dari kekayaan bersih, dan memiliki proteksi.

Manfaatkanlah fitur kalkulator kesehatan keuangan yang ada di situs Lifepal, untuk mengetahui kondisi keuangan Anda saat ini,” pungkasnya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/23/01/2021/bolehkah-investor-pemula-berutang-untuk-membeli-saham/

Share:

Tips Kelola Dana Darurat Ideal, Bikin Hidup Lebih Tenang

 

Tips Kelola Dana Darurat Ideal, Bikin Hidup Lebih Tenang


JawaPos.com – Dana darurat sejatinya berfungsi untuk membantu kita memitigasi risiko berkurang atau hilangnya pendapatan. Namun sayangnya, hanya sedikit warga Indonesia yang memiliki dana darurat dalam jumlah ideal.

Data yang dihimpun program konsultasi keuangan Lifepal dari awal Januari 2021, hanya 9,3 persen dari 500 partisipan program ini yang memiliki dana darurat dalam jumlah ideal. Sementara itu, 90,7 persen lainnya dinyatakan tidak memenuhi standar minimum.

Financial educator dan periset Lifepal Aulia Akbar mengatakan, ada berbagai faktor mengapa seseorang sulit menabung untuk memenuhi ketersediaan dana darurat. Faktor-faktor yang dimaksud adalah, adanya kewajiban membayar cicilan utang yang melebihi batas ideal, pengeluaran bulanan yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan pokok maupun yang bersifat gaya hidup. Serta, pemahaman yang kurang baik mengenai pentingnya dana darurat dan jumlah idealnya

Aulia menyebut, terdapat hal-hal yang harus diketahui tentang dana darurat. Ketersediaan dana darurat mencerminkan tingkat likuiditas yang paling mendasar. Dalam perencanaan keuangan, dana darurat kerap kali disebut dengan istilah basic liquidity ratio atau rasio likuiditas.

“Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung berapa lama dalam satuan bulan dana darurat dapat menanggung pengeluaran bulanan seseorang, total aset lancar dibagi pengeluaran perbulan,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (23/1).

Aset lancar itu sendiri adalah aset yang dimiliki seseorang, yang mudah dicairkan dalam bentuk uang atau bisa digunakan segera dalam waktu cepat kurang dari satu tahun. Dalam keuangan pribadi, beberapa aset yang tergolong sebagai aset lancar adalah uang di tabungan Anda, baik dalam mata uang Rupiah maupun Dollar, simpanan deposito, piutang, atau investasi jangka pendek.

Berkaca pada kehidupan sehari-hari, pengeluaran bulanan bisa dikategorikan dalam beberapa kategori yaitu pengeluaran wajib seperti pajak, cicilan utang, tagihan-tagihan rumah tangga atau zakat. Lalu, pengeluaran untuk kebutuhan seperti, biaya belanja bahan makanan, internet, dan lainnya.

Kemudian, pengeluaran yang bersifat keinginan, traveling, belanja barang hobi, dan sebagainya. Sederhananya, dana darurat akan mengukur berapa lama kita sanggup mencukupi kebutuhan di atas setiap bulannya meski kita telah kehilangan pendapatan.

Anggap saja seseorang yang memiliki tabungan dengan jumlah Rp 30 juta dan simpanan deposito sebesar Rp 50 juta, maka dia memiliki aset lancar setara Rp 80 juta. Jika pengeluaran bulanannya adalah Rp 8 juta, maka dana darurat yang dimiliki saat ini cukup untuk 10 bulan.

Besaran dana darurat akan bergantung pada kondisi dan pengeluaran seseorang. Seseorang yang berusia muda, lajang, produktif, dan tidak memiliki tanggungan tentu cukup dengan dana darurat yang setara 3 kali pengeluaran bulanan.

Berbeda dengan seseorang berusia muda yang sudah berumah tangga dan memiliki satu orang anak. Idealnya, individu seperti ini menyimpan dana darurat minimal 6 kali pengeluaran bulanan.

Bagi seorang pemuda lajang, menyimpan dana darurat terlalu banyak hanya akan menambah jumlah aset tidur alias tidak produktif. Alangkah lebih baik bagi mereka yang masih muda untuk memusatkan dananya untuk berinvestasi.

“Pada intinya, semakin besar jumlah pengeluaran bulanan, semakin banyak tanggungan, dan semakin tinggi risiko pekerjaan maka makin besar pula jumlah dana darurat yang harus disediakan,” tuturnya.

Namun, mengingat pandemi mengakibatkan ketidakpastian ekonomi yang berimbas pada tingginya risiko pemutusan hubungan kerja (PHK), maka sangat disarankan bagi siapapun (termasuk lajang) untuk menambah ketersediaan dana darurat sebesar 50 persen hingga 120 persen dari persediaan awal.

Saat dana darurat tak cukup, maka seorang terpaksa berutang. Ketika seorang kehilangan pekerjaan dan hanya memiliki dana darurat untuk satu bulan saja, maka satu-satunya cara untuk bisa memenuhi kebutuhan di bulan selanjutnya adalah dengan cara berutang. Tanpa disadari dengan adanya utang, maka akan muncul pengeluaran pasif bersifat wajib yang harus dibayar.

“Mengingat kita masih berada di masa pandemi, mendapat pekerjaan baru bukanlah hal yang mudah direalisasikan. Itulah sebabnya mengapa kita wajib memiliki dana darurat. Tidak akan ada yang tahu kapan kita mengalami masalah ini,” ucapnya.

Mengumpulkan dana darurat bisa dilakukan dengan menyisihkan 10 persen dari penghasilan. Jika dana darurat dinilai kurang, alokasikan saja dana minimal 10 persen dari penghasilan bulanan untuk mengumpulkannya.

“Apabila Anda menginginkan proses pengumpulan yang cepat, maka tidaklah salah untuk mengalokasikan dana 30 persen dari penghasilan, dengan catatan proses menabung ini tidak memberatkan Anda. Bila Anda harus mengurangi pengeluaran untuk menabung dana darurat, kurangilah pengeluaran yang bersifat keinginan, bukan yang wajib atau butuh,” jelasnya.

Dimanakah kita sebaiknya menyimpan dana darurat? Tidak sedikit rekomendasi dari pakar perencanaan keuangan yang menyarankan penyimpanan dana darurat di berbagai instrumen investasi, sebut saja seperti emas atau reksa dana. Namun apakah ini tepat untuk dilakukan?

Melihat rumus dari basic liquidity ratio di atas, jumlah dana darurat ideal didapat dari hasil bagi antara aset lancar dan pengeluaran bulanan. Maka alangkah baiknya bagi kita untuk menyimpan dana darurat di instrumen keuangan yang likuid, salah satunya adalah rekening tabungan di bank.

Selain rekening tabungan, juga bisa memilih aset keuangan lain yang fluktuasi nilainya tidak tinggi atau yang bersifat pendapatan tetap. Instrumen keuangan yang dimaksud adalah, rekening tabungan biasa, simpanan deposito, dan reksa dana pasar uang (RDPU).

Mengingat deposito dan reksa dana pasar uang membutuhkan waktu lebih dari sehari untuk pencairan, maka alangkah lebih baik untuk tidak menempatkan seluruh dana darurat di instrumen tersebut. Anda bisa melakukan penyimpanan dana darurat dengan porsi 50 persen di rekening tabungan biasa dan 50 persen di deposito atau RDPU.

“Hindari menyimpan dana darurat di instrumen investasi dengan fluktuasi tinggi. Selalu ingat bahwa dana ini bukan modal investasi dan harus bisa digunakan dengan cepat di saat mendesak,” pungkasnya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/23/01/2021/tips-kelola-dana-darurat-ideal-bikin-hidup-lebih-tenang/

Share:

Arsip Blog

Recent Posts