Banyak Negara Terancam Krisis Ekonomi, Bagaimana dengan Indonesia?


Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan Indonesia belum terkena ancaman dari resesi. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menunjukkan peningkatan dan masih berada di atas atau sekitar 5 persen.
Sedangkan, negara yang dikatakan resesi adalah ketika produk domestik bruto (PDB) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Isu ini kian menghangat mengingat sejumlah negara maju sudah menjadi korban dari resesi ekonomi.
"Resesi itu jika suatu negara growth negative berturut-turut pada 2 triwulan. Pertumbuhan ekonomi global kami memproyeksi tahun ini 3,2 persen dan tahun depan 3,3 persen. Ini belum termasuk definisi resesi," tuturnya di Jakarta, Kamis (19/9).
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia kami memprediksi masih di bawah titik tengah 5-5.4 persen. Tahun depan kami memproyeksi 5-5.5 persen," ujarnya.
Sementara itu, BI selaku bank sentral akan terus melonggarkan kebijakan moneternya menyesuaikan perlambatan ekonomi global yang kini terjadi. "Kita akan melanjutkan bauran kebijakan akomodatif dengan memangkas suku bunga, perlonggar makropruden, sistem pembayaran dan operasi moneter," imbuhnya.
Sebelumnya, 5 negara dengan ekonomi yang kuat ikut terintimidasi ancaman resesi. Mengutip laman CNN, lima negara itu adalah Jerman, Inggris, Italia, Brasil dan Meksiko. Lima negara ini termasuk ke dalam G20, alias negara-negara yang memiliki ekonomi terbesar di dunia.
Share:

Recent Posts