BI Klaim Rupiah Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Rupiah Tetap Berada di Zona Hijau

Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (USD) bergerak stabil meski di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak. Rupiah masih berada dalam kondisi yang stabil dan aman.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan meski kadang terjadi fluktuatif naik turunnya nilai tukar Rupiah hanya berlangsung sementara.
"Alhamdulillah nilai tukar ditengah ketidakpastian dunia terus berlangsung termasuk kelanjutan ketegangan perdagangan AS dan Tiongkok juga meningkatnya risiko geopolitik di Inggris khususnya terkait brexit, nilai tukar bergerak stabil," kata dia saat ditemui di Mesjid Kompleks Gedung BI, Jakarta, Jumat (30/8).

erry menjelaskan, ketangguhan Rupiah didukung oleh situasi pasar yang masih menguntungkan.
"Paling pnting bahwa mekanisme pasar itu berlangsung suplai dan demand berlangsung dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah," ungkapnya.

Dia juga menegaskan BI sebagai bank sentral akan terus berada di pasar dan menempuh langkah stabilisasi apabila dipelrukan untuk memastikan stabilitas nilai tukar Rupiah terjaga, serta imbal hasil aset keuangan domestik tetap terpelihara.

Berdasarkan data BI, pada Juli 2019 Rupiah mengalami apresiasi 0,8 persen secara point to point dibandingkan dengan level akhir Juni 2019, dan 1,3 persen secara rerata dibandingkan dengan level Juni 2019.

Sejalan pergerakan mata uang global, Rupiah pada Agustus 2019 melemah dipengaruhi ketidakpastian pasar keuangan dunia akibat kembali meningkatnya ketegangan hubungan dagang antara AS dan Tiongkok sehingga mengalami depresiasi 1,6 persen secara point to point dan 1,4 persen secara rerata dibandingkan dengan level bulan Juli 2019. Dengan perkembangan tersebut, Rupiah sampai dengan 21 Agustus 2019 secara point to point menguat sebesar 0,98 persen dibandingkan level akhir tahun 2018.


Share:

Recent Posts